Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2020

PAMIT

Harapan yang telah ku tanam sekian lama ternyata akhirnya nihil, meski beribu rintangan yang telah ku lalui, beribu kenangan yang telah ku rekam dan simpan rapih di memoriku selama ini akan ku berupaya sekeras mungkin tuk tanam dalam setiap jejak perjalananku hari ini hingga waktu yang akan ku lalui kelak... Sekian lamanya aku menunggu tak sedikit pun kau melihatku, Siapa aku?? Mungkin bagaikan DAUN yang sudah gugur dan di sapuh oleh angin, atau selembar kertas yang kau coret oleh kemarahanmu, dan penantian ku ini hanyalah sia-sia terhadapmu… aku sadar dengan kekurangan yang aku miliki, sampai-sampai kau campakkan aku seperti ini... Aku sadar... Aku sadar bahwa selama ini kau telah membohongi hati nuranimu yang begitu keras menolakku, Pura-pura adalah satu-satunya jalan untukmu dalam menghadapi kerasnya perasaanku ini untukmu.. Pikiran ku melayang entah apa yang terjadi dalam hati ku. Di sudut keramaian bibir tak dapat tersenyum manis. Aku merasakan sedih yang tak berujung. Di hati ku

THE PLAYER

Istilah "the player" (pemain) adalah seseorang yang licin dalam aspek interaksi sosial, dalam artian bahwa semua yang ia temui dijilat habis-habisan. Ia bersikap bodo amat yang terpenting adalah ekspektasinya tercapai. Definisi lain tentang player adalah seseorang   yang memanipulasi dirinya untuk menjadi apa yang dia mau. Dalam artian bahwa ia bertindak sesuai orientasi keinginannya. Player bisa di kategorikan ataupun diistilahkan "Underground" dikarenakan janji dan kebaikan busuk yang hanya sebatas simbolis belaka. Meski kebusukan telah katahuan akan tetapi ditutupi dengan sikap bodo amat yang telah melekat di dirinya. Player bisa dalam bentuk oligarki ataupun komunitas yang dimana sifatnya individualisik tanpa memikirkan kesengsaraan orang lain. Sifat player itu sendiri muncul dikarenakan stigma materialistik yang dimilikinya. Dorongan rasa kasihan terhadap orang lain juga menjadi sebuah potensi terbesar untuk memunculkan sifat player itu sendiri sehingga