Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2020

"DOKTRINISASI BUDAYA KUNO SEBAGAI TOXIC BAGI GENERASI MUDA"

Senja mulai tiba,  aku bergegas ke tempat biasa kita bermain untuk  berdiskusi dengan teman-teman seperjuangan. Begitu diskusi kita sudah berjalan sekitar 2 jam, mulai muncul pertanyaan yang menurutku agak penting dan mendalam maknanya.  "Kenapa para generasi muda khususnya di Indonesia begitu ditekan untuk cepat menikah??" Bukannya pernikahan itu adalah soal kesiapan komitmen juga kesetiaan dan hubungan yang mengikat sehidup semati dalam menjalani hidup ini?  Saya mencoba melontarkan pertanyaan balik "memangnya apa yg sedang terjadi sekarang sehingga ada pertanyaan semacam itu? kawanku menjawab "tidak ada" sambil menatap kearah langit dengan raut wajah penuh dengan ekspresi kekesalan. Lalu Saya terperangah dan merasa heran karena dengan pertanyaan itu tiba-tiba saya merasakan hal janggal yang menusuk relung jiwa. Saya berpikir dan mencoba memutar ulang memory sambil menjelaskan tentang doktrinisasi yang telah merajalela di kalangan generasi muda

"BAHAGIA DALAM KETERSIKSAAN"

Malam ini malam dimana kau memutuskanku. Malam yang akan selalu aku ingat seumur hidupku. Tanpa hati kau memutuskanku. Menghilang dariku seperti layar WA-ku yang mendadak blank setelah chat terakhir kita. Aaaahhhh...ternyata semua perempuan sama aja, gerutku dalam hati sambil meneguk wisky terakhirku. Kemarin malam aku kawin, malam ini pun kawin. Besok malam pun aku kawin lagi. Seolah-olah setiap hari adalah musim kawin bagiku. Tak terhitung seberapa kucing betina yang sudah kawin denganku.  Setelah aku dikawini, lalu mereka pergi setelah mencium keningku dan menyelipkan berlembar-lembar uang di dalam belahan dadaku. Dan seperti biasanya hatiku sepi kembali. Mungkin ini memang salahku. Tak sungguh-sungguh menjaga cinta matiku. Kebodohanku yang tak bisa menjaga hatiku agar tidak disakiti oleh perempuan lagi. Namun apa dayaku. Takdir sudah menancapkanku di sini. Di kelam malam. Dalam pelukan perempuan yang butuh kehangatan.  Perempuan yang menginginkan, aku mendesah

"2019 TIDAK MATI"

"Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang engkau dustakan", Kalimat itu seolah mengaktifkan kembali imajinasiku selama aku melakukan berbagai upaya hanya untuk melihat kebahagiaan yang terpancar dalam jalan cerita hidupmu. Bagiku kehidupan yang sempurna adalah saat melihatmu tersenyum ikhlas penuh kebahagiaan dengan segala upayaku. Aku tidak akan memintamu berbagai hal yang bentuknya materil tetapi aku hanya meminta agar kamu tetap tersenyum dalam mengejar segala cita-citamu yang ada selama ini. Aku begitu ketakutan  dalam melakukan segala upaya akibat karena selalu dihantui dengan kekhawatir-kekhawatiran, akan tetapi dengan rahmat Tuhan yang Maha Kuasa aku bisa membuatmu tersenyum dan bahagia. Meski aku tahu dan aku sadar bahwa aku sedang menghadapi berbagai tantangan sehingga membuatku jatuh bangun, akan tetapi aku tidak akan menyerah karena aku amat sadar dan paham bahwa  perjalanan hidup manusia di muka bumi ini tidak akan terlepas dari segala tantangan.