Perjalanan merupakan metode atau gerakan untuk menuju dan mencapai suatu ekspektasi yang diimpikan oleh seseorang. Begitupun kehadiran adalah adanya seseorang pada suatu tempat dan dapat dilihat oleh manusia.
Inkonsistensi sebagai perantara dalam mengantarkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain ketika tidak dapat persesuaian antara ekspektasi dan realita.
Lupa merupakan sifat alamiah manusia yang tak bisa dihindari oleh siapapun, sehingga bumbu-bumbu kehidupanpun dapat dilupakan ketika kedatangan membawa berita yang kredibel dan terpercaya, meski nihil akan maknanya.
Impian yang setinggi langit mengundang rasa lebam yang tak terhindar, kesadaran adalah pahlawan di kala semakin mendekatnya rasa lebam.
Begitu mudah manusia mengikat harapannya kepada sesama melainkan Tuhan sebagai pemiliknya. Dasar semua insan mengikat harapan terhadap sesama adalah treatmentnya yang bagaikan gula ketika dicicipi.
Nyerah ketika kita membandingkan apa yang didapati dengan yang kita inginkan. Mata tak pernah bosan tuk melihat, ingatan tak pernah kemarau tuk berfikir dan kaki tak pernah lelah tuk mengantar meski keadaan memaksanya tuk berhenti.
Percayalah bahwa Tuhan tidak akan memisahkan sesuatu yang baik melainkan menggantikannya dengan yang lebih baik.
Terima kasih RAGU karena engkau telah menyelamatkanku dari kerasnya makhluk di atas dunia yang fana ini, selamat jalan dan sampai jumpa di lain waktu atas ijin-Nya, semoga dirimu sehat selalu...
"Lupakanlah dan tetap terus tuk mencari karena waktu tak pernah membohongimu".
- A Dreamer.
Bandung, 13 April 2021.
Follow link :
Contact via the Following Email :
Comments