Malam ini malam dimana kau memutuskanku. Malam yang akan selalu aku ingat seumur hidupku. Tanpa hati kau memutuskanku. Menghilang dariku seperti layar WA-ku yang mendadak blank setelah chat terakhir kita.
Aaaahhhh...ternyata semua perempuan sama aja, gerutku dalam hati sambil meneguk wisky terakhirku.
Kemarin malam aku kawin, malam ini pun kawin. Besok malam pun aku kawin lagi. Seolah-olah setiap hari adalah musim kawin bagiku. Tak terhitung seberapa kucing betina yang sudah kawin denganku.
Setelah aku dikawini, lalu mereka pergi setelah mencium keningku dan menyelipkan berlembar-lembar uang di dalam belahan dadaku. Dan seperti biasanya hatiku sepi kembali.
Mungkin ini memang salahku. Tak sungguh-sungguh menjaga cinta matiku. Kebodohanku yang tak bisa menjaga hatiku agar tidak disakiti oleh perempuan lagi. Namun apa dayaku. Takdir sudah menancapkanku di sini. Di kelam malam. Dalam pelukan perempuan yang butuh kehangatan.
Perempuan yang menginginkan, aku mendesah hingga mampu membuatnya bergairah hingga basah, lalu hilanglah semua gundah. Begitulah diriku seekor kucing jantan yang kesepian pada musim kawin.
"Jika kamu pernah menangis karena cinta maka bergembiralah."
Marc,
Yumaree, 19 Januari 2020.
Follow link :
coretanmarc92.blogspot.com, timornews.tl, liantimor.com
Contact via the Following Email :
marcossoaressilva92@gmail.com, timornewstl@gmail.com
coretanmarc92.blogspot.com, timornews.tl, liantimor.com
Contact via the Following Email :
marcossoaressilva92@gmail.com, timornewstl@gmail.com
Comments