Skip to main content

LABIRINKU

Haiii, cahaya di angkasaku, Aku tahu kita berbeda kultur, Aku tau kita dihalangi oleh jarak yang engkau mungkin tak bisa untuk menerimanya, Tapi salahkah jika aku selalu berada di garis terdepanmu? Akan tetapi jika hadirmu hanya sekedar singgah, jangan pernah memberi harapan kepadaku karena aku tahu aku tidak bisa mengontrol perasaanku.

Buat kamu orang yang aku dambakan, tetap menjadi orang yang aku sayangi walaupun kamu tidak tahu, aku tetap mencintaimu. Memang kadangkala kenyataan seringkali tidak sesuai realita. Kedekatan bukanlah sebuah barometer untuk dapat memiliki. Tetapi bukan juga alasan untuk menjauh dan membenci.

Sampai sekarang masih jadi pengagum rahasiamu, tidak tahu sampai kapan. Yang jelas namamu selalu kuceritakan kepada Tuhan sehabis ibadah. Biarlah status kita hanya sebatas teman. Tapi biarlah aku memiliki perasaan yang lebih walau engkau biasa saja. Semoga suatu saat perasaan ini tidak hanya sepihak lagi.

Pada akhirnya aku mulai berfikir bahwa kamu akan berbeda, aku pikir kamu bakal jadi guardian angel ku. Kamu ada di saat duniaku runtuh, kamu beri aku harapan. Kamu bilang kamu akan menetap, tapi nyatanya kamu tetap pergi. Sama seperti mereka. Dengan cara yang sama. Meninggalkanku.

Jika dunia adalah tanda tanya maka kamulah titik jawabannya, karena level tertinggi dalam mencintai seseoerang adalah ketika melihat dia bahagia meskipun bahagia bersama yang lain, dan level berbohong yang tertinggi adalah kalimat awal diatas.

Akhir kata, “aku membantunya, ia membantuku hanya sebatas teman, aku tahu ingin berlari namun terlempar lagi, ingin menjauh, tapi semua sia-sia bukankah kita teman? Ya. Keinginanku hanyalah semu semata.”

Marc, Bandung, 25 Mei 2020


Comments

Popular posts from this blog

HADIR TAPI TAK PERNAH ADA

Perjalanan merupakan metode atau gerakan untuk menuju dan mencapai suatu ekspektasi yang diimpikan oleh seseorang. Begitupun kehadiran adalah adanya seseorang pada suatu tempat dan dapat dilihat oleh manusia.  Inkonsistensi sebagai perantara dalam mengantarkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain ketika tidak dapat persesuaian antara ekspektasi dan realita. Lupa merupakan sifat alamiah manusia yang tak bisa dihindari oleh siapapun, sehingga bumbu-bumbu kehidupanpun dapat dilupakan ketika kedatangan membawa berita yang kredibel dan terpercaya, meski nihil akan maknanya. Impian yang setinggi langit mengundang rasa lebam yang tak terhindar, kesadaran adalah pahlawan di kala semakin mendekatnya rasa lebam. Begitu mudah manusia mengikat harapannya kepada sesama melainkan Tuhan sebagai pemiliknya. Dasar semua insan mengikat harapan terhadap sesama adalah treatmentnya yang bagaikan gula ketika dicicipi. Nyerah ketika kita membandingkan apa yang didapati dengan yang kita inginkan. Mat...

NASIONALIZMU VS GLOBALIZMU

Definisaun polítika katak arte ou siénsia ida atu apaña poder ida tuir dalan konstituisaun no mos inkonstituisional. Teoria klásika Aristoteles hateten katak polítika maka hanesan esforsu ida ne'ebé povu viaza atu apaña bem estar povu nian. Intensaun polítika katak HUSI, BA ka ida ne'ebé iha relasaun ho povu. Polítika katak siénsia konabá nasaun, siénsia konaba governu, tamba ne'e antes atu ita antisipa halo definisaun ba polítika ita mos tenke hatene etimolójikamente husi polítika ne'e rasik. Husi definisaun hirak ne'ebé hau mensiona iha leten ne'e iha ninia intensaun no esénsia ne'ebé mak di'ak ba povu, tamba laiha ema ou grupo ida mak hasai teoria ruma somente atu fo impaktu negativu ba ema seluk. Maibé realidade hatudu katak iha sékulu XXI ou iha époka kontemporer ida ne'e, esénsia husi polítika ne'e rasik komesa mínimu ona iha ninia realizasaun (aktualisasi), tamba egoismu husi polítika nain sira ne'ebé mak maka'as liu duke interese ...

DIBALIK RIUHNYA KOTA BANDUNG

Hiruk-pikuknya kota yang membuat semua insan berlomba-lomba tuk mencari sebuah jawaban dari segala proses yang sedang dijalankan, penat di dalam imajinasi mengabaikan segala kesempatan yang selama ini ku kejar. Meski seolah terlihat semuanya baik-baik saja, akhirnya ku mencari sebuah jawaban di ketinggian di pinggir kota. Kesunyian tanpa pernah memberi jawaban sekalipun mendefinisikan dirinya ketika tidak disentuh, meski masih abstrak akan maknanya jika mencoba tuk mendefinisikanya. Sama halnya definisi yang mengalir tanpa niat menemukan jawaban. Mencintai tak pernah bosan, seperti filsafat yang ingin menemukan pertanyaan bukan sekedar jawaban. Tak ada keyakinan melengkapi sebuah kesimpulan, dengan sebab yang tak pernah tunggal. Mungkin sunyi bukan tempat yang asing, apalagi sia-sia, dari segala sesuatu berawal, sementara kita masih ada di tengah-tengah jarak. Apa jawaban untuk menghapus ketidakpahaman? Di ketinggian, kita ingin merombak diri dengan cara paling radikal, sebelum bertemu...