Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari gaya hidup hedonis. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kemajuan ilmu teknologi yang menyebabkan kebutuhan manusia semakin meningkat.Dan tentunya menuntut untuk mengikuti arus perkembangan zaman serta tuntutan sosial lainnya. Apabila hal tersebut tidak dapat terpenuhi maka, akan menimbulkan kecemasan yang kemudian berujung pada perasaan stress. Stress adalah hal yang wajar dialami oleh semua orang mulai dari anak-anak, remaja sampai usia dewasa atau lanjut. Menurut Yosep, Stress merupakan sebuah reaksi fisik, mental, dan kimiawi dari dalam diri individu. Di sisi lain abidin juga mendefinikan Stress adalah suatu kondisi yang menekan jiwa (batin) dan menimbulkan ketegangan syaraf yang berdampak pada jiwa.
Stress terjadi pada manusia dalam berbagai tingkatan. Stress juga menimpa pada remaja. Salah satu faktor yang menyebabkan stress atau depresi pada usia remaja salah satunya adalah putus cinta. Pelampiasan stress pada anak usia remaja adalah dengan hal menyimpang seperti minum-minuman beralkohol serta mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba.
Dramatisme adalah salah satu teori retorika yang dimana cenderung memusatkan perhatian orang lain pada sebuah wacana yang dibangun. Secara definisi kenneth burke pada tahun 1950an pernah mendefinisikan dramatisme tersebut yaitu "teori retorika konvensional yang cederung memusatkan perhatian pada methos wacana dalam mempengaruhi pemikiran manusia.
Teori Burke membandingkan kehidupan dengan sebuah pertunjukkan dan menyatakan bahwa sebagaimana dalam sebuah karya teatrikal, kehidupan membutuhkan adanya seorang aktor, sebuah adegan, beberapa alat untuk terjadi adegan itu, dan sebuah tujuan.Teori ini memungkinkan seorang kritikus retoris untuk menganalisis motif pembicara dengan mengidentifikasi dan mempelajari el Dramatisme elemen-elemen ini. Selanjutnya, Burke percaya, rasa bersalah adalah motif utama bagi pembicara, dan menyatakan bahwa seorang pembicara akan menjadi paling sukses ketika mereka memberikan khalayaknya cara untuk menghapuskan rasa bersalah mereka. Teori dramatisme adalah teori yang mencoba memahami tindakan kehidupan manusia sebagai drama. Dramatisme, sesuai dengan namanya, mengkonseptualisasikan kehidupan sebagai sebuah drama, menempatkan suatu diperlihatkan oleh berbagai Dramatisme pemain. fokus kritik pada adegan yang memberikan kepada kita sebuah metode yang sesuai untuk membahas tindakan komunikasi antara teks dan khalayak untuk teks, serta tindakan di dalam teks itu sendiri.
Burke pernah mengklasifikasikan drama adalah sebagai sebuah metafora yang berguna bagi ide-idenya yaitu : Pertama, drama menghasilkan cakupan yang luas, dan Burke tidak membuat klaim yang terbatas; tujuannya adalah untuk berteori mengenai keseluruhan pengalaman manusia. Metafora dramatis khususnya berguna dalam menggambarkan hubungan manusia karena didasarkan pada interaksi atau dialog. Kedua, drama cenderung untuk mengikuti tipe-tipe atau genre yang mudah dikenali seperti komedi, musical, melodrama dan lainnya. Burke merasa bahwa cara kita membentuk dan menggunakan bahasa dapat berhubungan dengan cara drama manusia ini dimainkan. Ketiga, drama selalu ditujukan pada khalayak.
Pada era kontemporer aktualisasi dari makna dramatisme tersebut sudah tidak lagi jadi sesuatu yang tabu untuk dikaji. Pada intinya adalah berbicara perihal DRAMATISME tersebut terdapat dampak positif dan juga negatif. Dari sisi positifnya adalah ketika makna dramatisme tersebut digunakan untuk kepentingan bersama, jika aktualisasi dari makna dramatisme tersebut digunakan demi kepentingan pribadi sehingga membuat orang lain jadi sasaran dan saling membenci satu sama lain maka itu bukan selayaknya makna dari dramatisme itu sendiri.
Bandung, 02 Februari 2021.
Comments