Skip to main content

KETIKA DILEMA MELANDA

Secara harfiah Perasaan adalah fungsi jiwa yang dapat mempertimbangkan kondisi dan situasi dimana stigma sedang dikekang oleh lingkungan sekitar. Berbeda dengan emosi yang hanya bersifat universal.

Dilematis adalah sebuah perasaan bingung (confuse) dalam proses menentukan sebuah pilihan. Dilematis itu sendiri lahir atas dasar dicekiknya perasaan oleh lingkungan sekitar dan pemikiran sendiri.

Terkadang kita juga memang harus pergi. Bukan karena ego malainkan harga diri. Mengejar makna dari ide yang bersembunyi di belakang ingatan membuat pemikiran semakin berat dan tertekan, padahal idealnya dari kehidupan itu sendiri adalah penentuan atau keputusan ada di dalam diri kita sendiri karena kita yang menjalankan nya.

Di era kontemporer contoh yang paling konkrit atau sering kita dengar adalah dilema dalam menentukan sebuah pilihan dalam aspek percintaan. Cinta kadangkala membuat seseorang sulit untuk mendefinikan serta sulit untuk menentukan ke mana arah kehidupan dalam aspek percintaan ini, dengan alasan karena ketakutan masa lalu yang selalu menghantuinya.

Padahal sederahananya dalam menentukan pilihan dalam hubungan percintaan adalah "ketika seseorang datang dalam kehidupanmu dengan tujuan untuk bersamamu membangun masa depan maka pertahankan, jika ia datang hanya untuk memperhambat produktivitasmu maka tinggalkan". Dalam artian bahwa kehidupan kita di atas dunia yang fana ini hanya berada dalam kemungkinan belaka, maka manfaatkanlah kesempatan yang ada sebaik mungkin, sehingga tidak dapat penyesalan yang fatal di kemudian hari maupun di dunia akhirat kelak.

Seringkali kita abaikan bisikan super ego melainkan ego yang setidaknya bisa mengarahkan kita ke jalan yang lurus. Secara alamiah Ketika rasa penasaran telah bergebuh-gebuh dalam pemikirannya maka logikapun dengan sendirinya akan menghindar dari idealnya makna logika itu sendiri, sehingga Langkah-langkah antisipatif di nomorduakan demi tercapainya rasa penasaran tersebut.

Ingat..!! masa depanmu ada di tanganmu yang mana bagaikan telor ketika telor tersebut telah engkau pecahkan maka berakhirlah sudah. Hal-hal duniawi ini sangat kejam jika dirimu tak bisa untuk menahan hawa nafsumu maka selamat datang di dunia yang penuh dengan makna nihil belaka. Rasa penasaran (curiosity) merupakan keinginan untuk menyelidiki dan mencari pemahaman terhadap rahasia alam. Katika rasa penasaran telah terpenuhi lalu apa lagi kira-kira selanjutnya? Dan itupun kalau terdapat keselarasan antara ekspektasi dan realita, jika tidak sesuai maka apa kira-kira konsekuaensinya selain rasa penyesalan dan menyakiti diri sendiri ketika diri kita belum siap untuk menerimanya? (Silahkan kita merenungkan Bersama 😉)

“Pada intinya adalah dia yang berjanji di atas kitab suci aja masih menginkari janjinya, apalagi yang berjanji hanya lewat dunia virtual.”

 

A Dreamer, 15 Maret 2021.


 
Follow link :

Contact via the Following Email :
 

Comments

Popular posts from this blog

HADIR TAPI TAK PERNAH ADA

Perjalanan merupakan metode atau gerakan untuk menuju dan mencapai suatu ekspektasi yang diimpikan oleh seseorang. Begitupun kehadiran adalah adanya seseorang pada suatu tempat dan dapat dilihat oleh manusia.  Inkonsistensi sebagai perantara dalam mengantarkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain ketika tidak dapat persesuaian antara ekspektasi dan realita. Lupa merupakan sifat alamiah manusia yang tak bisa dihindari oleh siapapun, sehingga bumbu-bumbu kehidupanpun dapat dilupakan ketika kedatangan membawa berita yang kredibel dan terpercaya, meski nihil akan maknanya. Impian yang setinggi langit mengundang rasa lebam yang tak terhindar, kesadaran adalah pahlawan di kala semakin mendekatnya rasa lebam. Begitu mudah manusia mengikat harapannya kepada sesama melainkan Tuhan sebagai pemiliknya. Dasar semua insan mengikat harapan terhadap sesama adalah treatmentnya yang bagaikan gula ketika dicicipi. Nyerah ketika kita membandingkan apa yang didapati dengan yang kita inginkan. Mat...

NASIONALIZMU VS GLOBALIZMU

Definisaun polítika katak arte ou siénsia ida atu apaña poder ida tuir dalan konstituisaun no mos inkonstituisional. Teoria klásika Aristoteles hateten katak polítika maka hanesan esforsu ida ne'ebé povu viaza atu apaña bem estar povu nian. Intensaun polítika katak HUSI, BA ka ida ne'ebé iha relasaun ho povu. Polítika katak siénsia konabá nasaun, siénsia konaba governu, tamba ne'e antes atu ita antisipa halo definisaun ba polítika ita mos tenke hatene etimolójikamente husi polítika ne'e rasik. Husi definisaun hirak ne'ebé hau mensiona iha leten ne'e iha ninia intensaun no esénsia ne'ebé mak di'ak ba povu, tamba laiha ema ou grupo ida mak hasai teoria ruma somente atu fo impaktu negativu ba ema seluk. Maibé realidade hatudu katak iha sékulu XXI ou iha époka kontemporer ida ne'e, esénsia husi polítika ne'e rasik komesa mínimu ona iha ninia realizasaun (aktualisasi), tamba egoismu husi polítika nain sira ne'ebé mak maka'as liu duke interese ...

DIBALIK RIUHNYA KOTA BANDUNG

Hiruk-pikuknya kota yang membuat semua insan berlomba-lomba tuk mencari sebuah jawaban dari segala proses yang sedang dijalankan, penat di dalam imajinasi mengabaikan segala kesempatan yang selama ini ku kejar. Meski seolah terlihat semuanya baik-baik saja, akhirnya ku mencari sebuah jawaban di ketinggian di pinggir kota. Kesunyian tanpa pernah memberi jawaban sekalipun mendefinisikan dirinya ketika tidak disentuh, meski masih abstrak akan maknanya jika mencoba tuk mendefinisikanya. Sama halnya definisi yang mengalir tanpa niat menemukan jawaban. Mencintai tak pernah bosan, seperti filsafat yang ingin menemukan pertanyaan bukan sekedar jawaban. Tak ada keyakinan melengkapi sebuah kesimpulan, dengan sebab yang tak pernah tunggal. Mungkin sunyi bukan tempat yang asing, apalagi sia-sia, dari segala sesuatu berawal, sementara kita masih ada di tengah-tengah jarak. Apa jawaban untuk menghapus ketidakpahaman? Di ketinggian, kita ingin merombak diri dengan cara paling radikal, sebelum bertemu...