Skip to main content

REFLEKSI REALITAS DI HARI ULTAH

Ketika ku dilahirkan di atas dunia yang fana ini secara tidak langsung merasakan bahwa akan menghadapi kerasnya embel-embel dunia ini yang ditandai dengan tangisan (ketika dikaji dari kacamata logika).

Seiring berjalannya waktu, prediksiku ketika ku dilahirkan seolah mulai terlihat. Tahun, bulan, minggu, hari, jam serta detik pun semakin berjalan ke depan kusadari bahwa ternyata angka kehidupanku pun mulai berkurang.

Banyak manusia yang sedang berlomba melawan realitas bahkan sebagian pun berupaya keras untuk mencari kebebasan individu tapi mereka tidak sadar bahwa mereka sedang terjebak dalam kemiskinan struktural dan cultural.

Lebih jauh lagi, banyak manusia yang berusaha untuk kembali ke kehidupan masa lampau yang dimana sangat indah sesuai tafsiran personal. Akan tetapi hal yang tidak disadari adalah ternyata kehidupan yang bagaikan lingkaran setan ini hanya mengulang saja hanya saja perbedaannya adalah ruang dan waktu.

Sebuah anomali itu terjadi dikarenakan manusia terlalu meremehkan proses dialektika yang seharusnya harus dimasifkan oleh semua insan di muka bumi ini. Karena manusia selalu identik dengan istilah "haus akan mencari kebenaran" tapi terkadang tidak memahami konsep hakekat berfikir sehingga banyak kesempatan yang terlewatkan dan dibuang sia-sia.

Di hari yang istimewa ku ini, ku mencoba untuk melakukan refleksi terhadap puluhan tahun yang telah ku lalui dan juga refleksi ini sebagai bentuk evaluasi diri dan mengambil lagkah-langkah antisipatif untuk menghadapi kehidupanku kelak.

Bahwa ternyata kehidupan ini tak segampang percaya komentar orang lain tentang kehidupan seseorang. Terkadang manusia lupa untuk menanyakan kepada diri sendiri tentang sebuah identitas diri sehingga lupa bahwa doa sebagai tanda pulang, selalu saja berupaya untuk merubah diri secara radikal seperti filsafat yang selalu bertanya bukan hanya sekedar jawaban.

"Hatiku sayang, jangan pernah berpikir bahwa kamu lebih baik dari orang lain. Tapi mendengarkan kesedihan mereka dengan belas kasihan."


A Dreamer, 02 February 2022. 


Follow link :

coretanmarc92.blogspot.com, timornews.tl, liantimor.com

Contact via the Following Email :

marcossoaressilva92@gmail.com, timornewstl@gmail.com



Comments

Popular posts from this blog

HADIR TAPI TAK PERNAH ADA

Perjalanan merupakan metode atau gerakan untuk menuju dan mencapai suatu ekspektasi yang diimpikan oleh seseorang. Begitupun kehadiran adalah adanya seseorang pada suatu tempat dan dapat dilihat oleh manusia.  Inkonsistensi sebagai perantara dalam mengantarkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain ketika tidak dapat persesuaian antara ekspektasi dan realita. Lupa merupakan sifat alamiah manusia yang tak bisa dihindari oleh siapapun, sehingga bumbu-bumbu kehidupanpun dapat dilupakan ketika kedatangan membawa berita yang kredibel dan terpercaya, meski nihil akan maknanya. Impian yang setinggi langit mengundang rasa lebam yang tak terhindar, kesadaran adalah pahlawan di kala semakin mendekatnya rasa lebam. Begitu mudah manusia mengikat harapannya kepada sesama melainkan Tuhan sebagai pemiliknya. Dasar semua insan mengikat harapan terhadap sesama adalah treatmentnya yang bagaikan gula ketika dicicipi. Nyerah ketika kita membandingkan apa yang didapati dengan yang kita inginkan. Mat...

HANOIN

Na realidade, destinu ema moris nian mak nia hanoin rasik. Karik nia jere diak nia hanoin, mak nia sei moris ho kontenti. Ita ema nia inimigu nebe makaas mak hanoin. Amigo nebe diak liu mos mak hanoin.  Tamba nee jere no kuida diak hanoin. Moris ho hakmatek ba hodi nunee bele jere no kuida diak hanoin nee. Fuan nebe diak mak hanesan toos. Hanoin nebe diak mak Ai-hun, Liafuan nebe diak mak nia funan, Hahalok nebe diak mak nia fuan. Laiha ida nebe iha mundu nee infinitu. Tamba nee, Wainhira hetan problema ida hasoru no labele triste demais. Nunee mos wainhira ita iha kondisaun Kontente nia laran, Aproveita no agradese, Labele haluhan án. Tau iha hanoin, katak saida deit mak ita hasoru loron ohin, Buat hotu sei sai pasadu... Tamba nee, Nafatin malirin iha fatin nebe manas, Nafatin midar iha kondisaun nebe moruk, Nafatin sente kiik mezmu sai ona ema boot no Nafatin kalma mezmu hasoru ondas nebe boot. Buat hotu nebe iha mundu nee laiha ida mak infinitu, exeptu non-infinitu nee rasik... ...

HATI INI

Kamu meminjamkannya di saat waktumu kosong, Dijadikan umpan untuk hati yang lain. Merayakannya bagaikan pesta besar ketika dapat, Dirimu kembali dalam keadaan yang kosong.   Tak ada kabar dari janji manismu yang dulu, Ketika meminjamkan hati ini.   Jika telah melunasinya, Nanti  malam akan aku bergegas ke rumahmu. Terima kasih atas tempat tidurmu, Maaf  jika malam itu kamu tidak merasakan klimaks atas kenikmatan yang aku berikan. Biarkan kamu merasa tenang dengan kenyamanan yang diberikan oleh orang lain.   Hati ini mulai bersuara.   Surga memahami kata-katanya, Surga memahami kenapa ia bersuara seolah tanpa hati.   Meski bumi selalu menyiksanya, Dan ingin memberinya neraka. Melupakan bahwa surgalah pemilik bagi nasib.   Aku belajar dari kesalahan, Untuk memberi sebuah harapan.   Menyesal dengan kepercayaan atas ekspektasi yang dimilikinya.   Tak mau lagi meminjamkan hati ini, Pada dunia yang lup...